Tiga Hal Yang Dibutuhkan Wanita Untuk Menjadi Ibu Sepenuh nya
Hmm postingan ini beda dengan yang lainnya mungkin,..postingan ini saya dedikasikan utnuk sahabat dan kaka saya Annisa Jaenih. Sosok ibu yang penyayang dan bekerja paruh waktu dikantor kami tercinta. Melihat kerjakerasnya dan semangatnya menjadi Ibu muda sungguh menginspirasi saya untuk menjadi Ibu dikemudian hari
..........................................
Membayangkan menjadi Ibu rumah tangga sajaa, sudah sulit apalagi menjadi ibu rumah tangga yang bekerja paruh waktu. "Sedih Sher... ketika meninggalkan anak, tak ikhlas rasanya melewati perkembangan Aruna yang tidak akan terulang lagi... " Hmm sedih saya mendengarnya, apalagi melihat Mba Nisa videocall dengan Aruna anaknya, rautnya muka nya terus berubah kadang senang kadang sedih ketika melihat anaknya sudah bisa merangkak bersama Neneknya. Seharusnya dia yang bersama Aruna dan menyemangati aruna untuk mengambil bola agar lebih jauh merangkaknya. "Sher, anak aku udah bisa merangkak sekarang" girangnya Mba Nisa seraya pegang hpnya. Dan saat ini saya hanya bisa mengelus pundaknya, dan hanya bisa memberikan simpati kepadanya belum sampai kepada tahap empati, karena saya belum mengerti bagaimana bonding antara Ibu dan Anak, ditambah saya juga kurang begitu paham dengan anak kecil karena tidak terbiasa dengan lingkungan yang ada anak. Tapi sebagai wanita tentunya saya sedikit paham tentang perasaan ini.
Akan tetapi, dari kisah mba Nisa saya bisa mengambil tiga hal yang akan saya terapkan dalam hidup saya jika saya menjadi Ibu kelak. yaitu komitment, pengetahuan, dan waktu.
A. Komitment
Didalam komitment tentunya terdapat passion untuk menikmati hidup sebagai Ibu, sudah pasti lelah namun dengan komitment menjadi Ibu wanita masa kini haruslah tetap sadar bahwa kodratnya menjadi Ibu, dan apabila ada pilihan ektrem antara wanita karir atau menjadi Ibu, wanita dengan komitment yang tinggi menjadi Ibu tentunya semudah membalikan telapak tangan untuk memilihnya
B. Pengetahuan
Always seek knowledg, barangkali hal ini lah yang paling pas untuk Ibu ibu muda saat kini, jangan pernah lelah Ibuk untuk membaca dan mencari pengetahuan apapun itu, karena komitment untuk menjadi Ibu juga diperlukan pengetahuan "jangan menggunakan cara lama, dunia terus berkembang" bentuklah anak anakmu sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tapi jangan lupa terus berkaca dengan menggunakan budaya yang kita miliki. Dengan pengetahuan niscaya kita akan menghasilkan generasi unggul dan akan memberikan mereka kelak kualitas hidup yang lebih baik,
C. Waktu
Komitmen ada di dalam hati, sedangkan pengetahuana ada di dalam buku.
ya Ibu muda, waktu juga sangat kamu perlukan. Bangun lah lebih awal, komitment siapkan dirimu untuk menyiapkan sarapan untuk anakmu, dan berikan sedikit pembelajaran perbendaharaan kata kepada anak. Ingat waktu yang kamu usahakan untuk bangun lebih pagi ini tidak akan sia-sia, Banyaknya wanita yang bekerja pada masa kini, membuat sebagian wanita lebih takut mendapatkan rapornya merah oleh atasannya, dibandingkan kehilangan tumbuh kembang anaknya.
Sedikit bercerita dan menuangkan apa yang ada di fikirkan saya, sehingga suatu saat saya sudah menjadi Ibu saya akan membaca tulisan saya kembali. Untuk Ibu muda diluar sana yang sedang merasa lelah lelahnya, tetap semangat ya. Lelah mu akan menjadi lillah mu Inshaallah :)
..........................................
Membayangkan menjadi Ibu rumah tangga sajaa, sudah sulit apalagi menjadi ibu rumah tangga yang bekerja paruh waktu. "Sedih Sher... ketika meninggalkan anak, tak ikhlas rasanya melewati perkembangan Aruna yang tidak akan terulang lagi... " Hmm sedih saya mendengarnya, apalagi melihat Mba Nisa videocall dengan Aruna anaknya, rautnya muka nya terus berubah kadang senang kadang sedih ketika melihat anaknya sudah bisa merangkak bersama Neneknya. Seharusnya dia yang bersama Aruna dan menyemangati aruna untuk mengambil bola agar lebih jauh merangkaknya. "Sher, anak aku udah bisa merangkak sekarang" girangnya Mba Nisa seraya pegang hpnya. Dan saat ini saya hanya bisa mengelus pundaknya, dan hanya bisa memberikan simpati kepadanya belum sampai kepada tahap empati, karena saya belum mengerti bagaimana bonding antara Ibu dan Anak, ditambah saya juga kurang begitu paham dengan anak kecil karena tidak terbiasa dengan lingkungan yang ada anak. Tapi sebagai wanita tentunya saya sedikit paham tentang perasaan ini.
Akan tetapi, dari kisah mba Nisa saya bisa mengambil tiga hal yang akan saya terapkan dalam hidup saya jika saya menjadi Ibu kelak. yaitu komitment, pengetahuan, dan waktu.
A. Komitment
Didalam komitment tentunya terdapat passion untuk menikmati hidup sebagai Ibu, sudah pasti lelah namun dengan komitment menjadi Ibu wanita masa kini haruslah tetap sadar bahwa kodratnya menjadi Ibu, dan apabila ada pilihan ektrem antara wanita karir atau menjadi Ibu, wanita dengan komitment yang tinggi menjadi Ibu tentunya semudah membalikan telapak tangan untuk memilihnya
B. Pengetahuan
Always seek knowledg, barangkali hal ini lah yang paling pas untuk Ibu ibu muda saat kini, jangan pernah lelah Ibuk untuk membaca dan mencari pengetahuan apapun itu, karena komitment untuk menjadi Ibu juga diperlukan pengetahuan "jangan menggunakan cara lama, dunia terus berkembang" bentuklah anak anakmu sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tapi jangan lupa terus berkaca dengan menggunakan budaya yang kita miliki. Dengan pengetahuan niscaya kita akan menghasilkan generasi unggul dan akan memberikan mereka kelak kualitas hidup yang lebih baik,
C. Waktu
Komitmen ada di dalam hati, sedangkan pengetahuana ada di dalam buku.
ya Ibu muda, waktu juga sangat kamu perlukan. Bangun lah lebih awal, komitment siapkan dirimu untuk menyiapkan sarapan untuk anakmu, dan berikan sedikit pembelajaran perbendaharaan kata kepada anak. Ingat waktu yang kamu usahakan untuk bangun lebih pagi ini tidak akan sia-sia, Banyaknya wanita yang bekerja pada masa kini, membuat sebagian wanita lebih takut mendapatkan rapornya merah oleh atasannya, dibandingkan kehilangan tumbuh kembang anaknya.
Sedikit bercerita dan menuangkan apa yang ada di fikirkan saya, sehingga suatu saat saya sudah menjadi Ibu saya akan membaca tulisan saya kembali. Untuk Ibu muda diluar sana yang sedang merasa lelah lelahnya, tetap semangat ya. Lelah mu akan menjadi lillah mu Inshaallah :)
Comments
Post a Comment